Selamat Datang di Halaman Blog Polres Sumbawa Barat | Link ke polri.go.id | Telah launching sms dan telephone pengaduan masyarakat di nomor 081915998885 sehingga bagi anda yang memiliki informasi kriminal silakan sms ke nomor tsb dan akan segera kami tindak lanjuti. Hubungi kami untuk informasi tempat - tempat vital di KSB | Gabung di Facebook Polres Sumbawa Barat "ANGGOTA POLRES KSB" untuk mendapatkan berita dan informasi kegiatan terbaru di wilayah hukum Polres Sumbawa Barat

Rabu, 15 Juni 2011

Jelang Vonis Ba'asyir, Marak Teror Bom

Menjelang penetapan vonis untuk Abu Bakar Ba'asyir besok, muncul sejumlah ancaman peledakan bom. Ancaman itu menyebar lewat pesan di ponsel BlackBerry dan jejaring sosial Twitter.com. Ancamannya bernada sama: "Bom akan diledakkan Kamis (16/6). Hindari mal dan tempat-tempat umum, dan sebarkan ke handai taulan," begitu bunyi pesan yang menyebar lewat BlackBerry Messenger (BBM) tersebut.
Ancaman serupa juga muncul di akun Twitter bernama @Alhamazah. Sejak Senin lalu akun ini menebarkan ancaman bahwa Hotel JW Marriott Jakarta akan diledakkan pada 17 Agustus 2011. Pesan tersebut dikirim ke media massa.

Polisi tak mau berspekulasi menanggapi ancaman tersebut. "Polisi telah meningkatkan pengawasan," ujar juru bicara Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, Selasa 14 Juni 2011 kemarin.

Anton yakin ancaman aksi balas dendam itu merupakan reaksi terhadap langkah polisi menangkapi orang-orang yang diduga teroris. Polisi, menurut dia, menemukan benang merah antara serangkaian keberhasilan polisi mengungkap kasus teroris dan rencana aksi balasan dalam beberapa bulan terakhir. “Terutama yang berhubungan dengan Abu Bakar Ba'asyir,” katanya.

Ancaman bom itu ditanggapi santai oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. Dia meminta media massa berimbang menanggapi beredarnya pesan ancaman bom di Twitter itu. "Proporsional saja, jangan lebay," katanya saat berbicara di Aula Barat Institut Teknologi Bandung kemarin.

Untuk mengantisipasi ancaman itu, Kementerian Komunikasi siap bekerja sama dengan kepolisian memantau dan mencari pengirim pesan. "Penebar pesan, jika tertangkap, bisa dijerat dengan pasal Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik karena membuat resah orang," ujar Tifatul.

Dia menambahkan, jika orang panik menghadapi ancaman tersebut secara serius, para teroris itu gembira. "Mending kita cuekin saja."

Di tempat terpisah, juru bicara Jamaah Anshorut Tauhid, Abdul Rohim Ba'asyir, membantah tudingan bahwa pihaknya mengirim dan menyebarkan ancaman teror. “Kami tidak punya alamat yang disebut menebar ancaman itu," katanya. Menurut dia, isi ancaman tersebut sangat bertentangan dengan kaidah organisasi pimpinan Abu Bakar Ba'asyir, yang kini sedang diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. "Akun kami mengajak umat memahami tauhid. Tudingan yang mengaitkan JAT dengan sepak terjang teror sangat keliru. Payah itu," ujar putra Abu Bakar Ba'asyir itu.

Meningkatnya ancaman bom beberapa bulan terakhir juga membuat Kementerian Pertahanan dan Kementerian Perindustrian meningkatkan kewaspadaan. Mereka mengevaluasi sembilan pemegang izin produksi bahan peledak. Direktur Teknik Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Agus Suyarso, kemarin mengungkapkan banyaknya perusahaan yang diberi izin produksi bahan peledak tapi tak memproduksi. Mereka memilih mengimpor bahan peledak.

Banyaknya impor itulah, kata Agus, yang membuat Indonesia kebanjiran bahan peledak. Kedua kementerian itu kini bekerja sama dengan polisi, Kementerian Energi, Badan Intelijen Negara, dan instansi lain membatasi impor bahan peledak dan mengawasi pelabuhan agar tak terjadi penyelundupan.

ANWAR SISWADI | KARTIKA CANDRA | JAYADI SUPRIADIN | RIKY FERDIANTO

sumber : tempointeraktif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar