Selamat Datang di Halaman Blog Polres Sumbawa Barat | Link ke polri.go.id | Telah launching sms dan telephone pengaduan masyarakat di nomor 081915998885 sehingga bagi anda yang memiliki informasi kriminal silakan sms ke nomor tsb dan akan segera kami tindak lanjuti. Hubungi kami untuk informasi tempat - tempat vital di KSB | Gabung di Facebook Polres Sumbawa Barat "ANGGOTA POLRES KSB" untuk mendapatkan berita dan informasi kegiatan terbaru di wilayah hukum Polres Sumbawa Barat

Senin, 28 Maret 2011

POLRES DIMINTA SERIUS LAKUKAN PENYELIDIKAN KASUS KERACUNAN

Taliwang – Kasus keracunan yang menimpa ratusan pekerja PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) mendapat perhatian serius dari semua kalangan, sehingga meminta Polres Sumbawa Barat untuk serius melakukan penyelidikan penyebabnya.
Tokoh muda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Zulkarnaen MPd kepada media ini mengatakan, kasus serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu, namun tidak ada penjelasan secara kooperehensif terkait penyebabnya, jadi untuk mengantisipasi kejadian serupa harus dilakukan penyelidikan secara serius.
Masih keterangan Zulkarnaen yang kini menjadi salah seorang dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, jumlah korban keracunan sangat fantastis, “Kami minta jajaran Polres Sumbawa Barat dapat mengungkap penyebab utama keracunan itu, termasuk dapat mengambil langkah tegas, jika ada factor kesengajaan, agar PT. Prasmanindo Boga Utama (PT. PBU) dapat mengantisipasi inseden serupa nantinya,” timpal Zulkarnaen.
Desakkan agar dilakukan penyelidikan secara serius oleh Mapolres, lantaran sudah mulai muncul isu, kasus itu merupakan bentuk pengalihan isu yang dilakukan, lantaran beberapa waktu lalu telah keluar Surat Keputusan (SK) Bupati KSB nomor 148A tentang penghentian sementara operasi tambang PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT).
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Hadi Gunawan Sik yang dikonfirmasi mengaku, kasus keracunan itu sedang dalam penyelidikan Polsek Maluk dengan tetap dilakukan pengawasan secara langsung. “Kami memang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut,” ucap Hadi Gunawan.
Hadi Gunawan mengakui, penyelidikan yang serius dilakukan saat ini adalah system pemberian makanan, termasuk bahan makan yang dipergunakan, lantaran pihak kepolisian tidak mendapatkan sampel, akibat terlambat diberikan informasi oleh pihak perusahaan. “Kami memang tidak melakukan pengujian sampel, namun penyelidikan tidak akan berhenti, lantaran ada factor lain yang hendak diungkap,” lanjut Hadi Gunawan.(SBP-01)

Sumber : sumbawabaratnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar