Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.- Khaidir (19), Seorang pelajar Ponpes almuthmainnah Leseng,kecamatan moyo hulu ditemukan tewas terapung di sungai boak kecamatan Sumbawa.
Lewat telepon, Minggu (7/5) Sutriani (24) sepupu korban, sambil menangis menuturkan, Rabu (4/5) lalu, pukul 10.00 wita, dia hendak kesawah membantu pamanya khisan untuk menyelesaikan panen padinya. Kebetulan untuk kesawah tersebut harus mnyeberangi sungai dengan kedalamnan 2 meter. Dari malam sampai pagi dia ditunggu kedatangannya namun tak kunjung tiba akhirnya khisan ke Leseng mempertanyakan dia, dari pihak keluarga di leseng di berititahukan kalau dia kemarin pagi ke sawahnya.
Kepanikan pun terjadi, pihak keluarga berusaha mencari dari siang hingga malam hingga berganti pagi. Namun khaidir tak juga di temukan. Akhirnya keluargapun memutuskan dia hanyut terbawa air.
Keluarga berusaha mencari dan meminta bantuan warga, tim SAR Pramuka dan pihak kepolisian. Ternyata pencarian keluarga tidaklah sia-sia.sabtu (7/5) pukul 10.30, khaidir pun di temukan di kali boak yang walaupun dalam keadaan tewas terapung, dan wajah hampir tidak bisa dikenali oleh keluarga.
Saat ditemukan keluarga dan masyarakat tidak berani menyentuhnya karena menunggu identifikasi pihak kepolisian. Namun, apa yang terjadi, hingga pukul 13.00 wita pihak kepolisian tak kunjung datang. Saat di konfirmasi kembali, mereka bilang pihak keluarga tidak pernah melapor dan mengadu ke kepoisian dan tidak akan turun melakukan identifikasi korban.”Padahal kami sudah melaporkan ke kepolisian Mapolsek moyo hulu.”tutur sutriani.
Dengan rasa putus asah dan kecewa yang mendalam terhadap pihak kepolisian khaidir pun di mandikan dan di sholatkan di lokasih di temukan yaitu d boak, selanjutnya dimakamkan ke kampung halamannya desa leseng kecamatan moyo hulu (Z)
Lewat telepon, Minggu (7/5) Sutriani (24) sepupu korban, sambil menangis menuturkan, Rabu (4/5) lalu, pukul 10.00 wita, dia hendak kesawah membantu pamanya khisan untuk menyelesaikan panen padinya. Kebetulan untuk kesawah tersebut harus mnyeberangi sungai dengan kedalamnan 2 meter. Dari malam sampai pagi dia ditunggu kedatangannya namun tak kunjung tiba akhirnya khisan ke Leseng mempertanyakan dia, dari pihak keluarga di leseng di berititahukan kalau dia kemarin pagi ke sawahnya.
Kepanikan pun terjadi, pihak keluarga berusaha mencari dari siang hingga malam hingga berganti pagi. Namun khaidir tak juga di temukan. Akhirnya keluargapun memutuskan dia hanyut terbawa air.
Keluarga berusaha mencari dan meminta bantuan warga, tim SAR Pramuka dan pihak kepolisian. Ternyata pencarian keluarga tidaklah sia-sia.sabtu (7/5) pukul 10.30, khaidir pun di temukan di kali boak yang walaupun dalam keadaan tewas terapung, dan wajah hampir tidak bisa dikenali oleh keluarga.
Saat ditemukan keluarga dan masyarakat tidak berani menyentuhnya karena menunggu identifikasi pihak kepolisian. Namun, apa yang terjadi, hingga pukul 13.00 wita pihak kepolisian tak kunjung datang. Saat di konfirmasi kembali, mereka bilang pihak keluarga tidak pernah melapor dan mengadu ke kepoisian dan tidak akan turun melakukan identifikasi korban.”Padahal kami sudah melaporkan ke kepolisian Mapolsek moyo hulu.”tutur sutriani.
Dengan rasa putus asah dan kecewa yang mendalam terhadap pihak kepolisian khaidir pun di mandikan dan di sholatkan di lokasih di temukan yaitu d boak, selanjutnya dimakamkan ke kampung halamannya desa leseng kecamatan moyo hulu (Z)
sumber : sumbawanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar