Taliwang KSB, SumbawaNews.Com - Kinerja aparat hukum Kepolisian Mapolres Sumbawa Barat, dalam penegakan supremasi hukum di Kabupaten Pengusung peradaban Fitrah (KSB) kembali disoroti sejumlah element masyarakat.
Khususnya, terkait dengan kasus arisan berantai yang mengakibatkan kerugian warga mencapai Rp.28 milyard, hingga kini penanganan kasus tersebut terkesan jalan ditempat. Padahal sejumlah data dan barang bukti yang dapat menjadi petunjuk telah diamankan sebagai modal penyidik (Polisi-red) dalam melakukan pengusutan berkelanjutan. Ironisnya dan kerap menimbulkan pertanyaan dari para korban, sejumlah agen dan salah seorang penanggung jawab yang telah ditetapkan sebagai tersangka, masih bebas berkeliaran. Bisa jadi harapan masyarakat agar kasus ini ditangani serius adalah ibarat ''mimpi di siang bolong''. Karena kuat indikasi terdapat oknum aparat Kepolisian Mapolres Sumbawa Barat, telah ''bermain'' untuk mencari keuntungan dengan melindungi salah seorang tersangka kasus penipuan yang telah menyebabkan nyaris 80 persen masyarakat KSB menjadi korban.
''Kasihan ratusan masyarakat yang menjadi korban, mereka sangat berharap kasus ini ditangani secara proporsional dan profesional oleh Polisi. Tapi hampir 1 bulan berjalan, belum ada titik terang sedikitpun dalam penyelesaiannya. Bahkan dari beberapa fakta yang kami temukan, kuat indikasi telah ada permainan yang dilakukan oknum penyidik dalam penanganan kasus ini,''sebut Bulyadi H Bahtiar, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Kota (LSM FORKOT), kepada SumbawaNews.Com, Senin (16/5/2011).
Sebagai Lembaga Kontrol Sosial, sambung Bulyadi yang akrab disapa Bori, pihaknya akan terus mengawal penyidikan kasus arisan tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian Forkot selaku lembaga kontrol sosial terhadap ratusan masyarakat KSB yang menjadi korban. Dan sebagai langkah awal, FORKOT sebut Bori, telah berupaya mendatangi penyidik untuk mempertanyakan sejauh mana proses penyidikan yang telah dilakukan pihak Kepolisian.
''Saya bersama ketua Forkot dan beberapa teman LSM, sudah mendatangi pihak Kepolisian, tapi kami tidak betemu dengan pejabat teras di Mapolres KSB karena mereka sedang menikmati liburan. Tapi dari hasil kordinasi sementara dengan Kasat Reskrim (Anton), ada beberapa kejanggalan yang patut kami curigai dan persoalan ini akan kami kordinasikan kembali pada saat mereka kembali aktif bekerja,''ujar Bori yang sebelumnya Tercatat beberapa kali membongkar kasus dugaan penyimpangan hukum dan korupsi yang terjadi di KSB. Pada kesempatan yang sama, Bori juga berharap pihak Keploisian mau membuka diri untuk menerima mereka pada pertemuan selanjutnya, karena misi yang harus diselesaikan itu adalah misi menyangkut persoalan masyarakat banyak.
Sebelumnya, Bupati Sumbawa Barat, DR. KH. Zulkifli Muhadli, SH, MM, begitu sangat prihatin dengan nasib ratusan warga KSB yang menjadi korban penipuan berkedok arisan nomor cantik tersebut. Disejumlah media lokal bahkan Bupati KSB telah menghimbau kepada aparat Kepolisian agar kasus ini ditangani secara serius sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Keprihatinan juga diungkapkan Ketua Yayasan Derap Revitalisasi Ekonomi Kerakyatan (DEREK) Sumbawa Barat, Toni Marga Putra. Bahkan dikatakan Toni, seperti dilansir SumbawaNews.Com sebelumnya, kasus aksi penipuan dengan modus membeli arisan nomor cantik seperti yang terjadi di KSB, bukanlah kasus kecil. Hal itu bisa dilihat dari total kerugian yang ditimbulkan mencapai puluhan milyard. Dan korbanya nyaris 80 persen masyarakat KSB.
Kepada aparat Kepolisian disarankan Toni, harus benar-benar memiliki komitmen untuk mampu menjawab keraguan dari para korban demi penegakan supremasi hukum di wilayah Pariri Lema Bariri (KSB).
''ini mungkin berat, tapi saya yakin aparat Kepolisian memiliki cara untuk mampu menangani kasus ini. Dan kami sangat menentang jika ada oknum Polisi yang ingin bermain dalam persoalan penanganan kasus ini,''ujarnya seraya kembali mengingatkan jika penyidik tidak serius maka tidak menutup kemungkinan dirinya bersama beberapa LSM pendukung lainnya akan melayangkan surat resmi ke Mabes Polri dengan dilampirkan sejumlah fakta hasil temuan dilapangan. (ian)
sumber : sumbawanews.com
Khususnya, terkait dengan kasus arisan berantai yang mengakibatkan kerugian warga mencapai Rp.28 milyard, hingga kini penanganan kasus tersebut terkesan jalan ditempat. Padahal sejumlah data dan barang bukti yang dapat menjadi petunjuk telah diamankan sebagai modal penyidik (Polisi-red) dalam melakukan pengusutan berkelanjutan. Ironisnya dan kerap menimbulkan pertanyaan dari para korban, sejumlah agen dan salah seorang penanggung jawab yang telah ditetapkan sebagai tersangka, masih bebas berkeliaran. Bisa jadi harapan masyarakat agar kasus ini ditangani serius adalah ibarat ''mimpi di siang bolong''. Karena kuat indikasi terdapat oknum aparat Kepolisian Mapolres Sumbawa Barat, telah ''bermain'' untuk mencari keuntungan dengan melindungi salah seorang tersangka kasus penipuan yang telah menyebabkan nyaris 80 persen masyarakat KSB menjadi korban.
''Kasihan ratusan masyarakat yang menjadi korban, mereka sangat berharap kasus ini ditangani secara proporsional dan profesional oleh Polisi. Tapi hampir 1 bulan berjalan, belum ada titik terang sedikitpun dalam penyelesaiannya. Bahkan dari beberapa fakta yang kami temukan, kuat indikasi telah ada permainan yang dilakukan oknum penyidik dalam penanganan kasus ini,''sebut Bulyadi H Bahtiar, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Kota (LSM FORKOT), kepada SumbawaNews.Com, Senin (16/5/2011).
Sebagai Lembaga Kontrol Sosial, sambung Bulyadi yang akrab disapa Bori, pihaknya akan terus mengawal penyidikan kasus arisan tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian Forkot selaku lembaga kontrol sosial terhadap ratusan masyarakat KSB yang menjadi korban. Dan sebagai langkah awal, FORKOT sebut Bori, telah berupaya mendatangi penyidik untuk mempertanyakan sejauh mana proses penyidikan yang telah dilakukan pihak Kepolisian.
''Saya bersama ketua Forkot dan beberapa teman LSM, sudah mendatangi pihak Kepolisian, tapi kami tidak betemu dengan pejabat teras di Mapolres KSB karena mereka sedang menikmati liburan. Tapi dari hasil kordinasi sementara dengan Kasat Reskrim (Anton), ada beberapa kejanggalan yang patut kami curigai dan persoalan ini akan kami kordinasikan kembali pada saat mereka kembali aktif bekerja,''ujar Bori yang sebelumnya Tercatat beberapa kali membongkar kasus dugaan penyimpangan hukum dan korupsi yang terjadi di KSB. Pada kesempatan yang sama, Bori juga berharap pihak Keploisian mau membuka diri untuk menerima mereka pada pertemuan selanjutnya, karena misi yang harus diselesaikan itu adalah misi menyangkut persoalan masyarakat banyak.
Sebelumnya, Bupati Sumbawa Barat, DR. KH. Zulkifli Muhadli, SH, MM, begitu sangat prihatin dengan nasib ratusan warga KSB yang menjadi korban penipuan berkedok arisan nomor cantik tersebut. Disejumlah media lokal bahkan Bupati KSB telah menghimbau kepada aparat Kepolisian agar kasus ini ditangani secara serius sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Keprihatinan juga diungkapkan Ketua Yayasan Derap Revitalisasi Ekonomi Kerakyatan (DEREK) Sumbawa Barat, Toni Marga Putra. Bahkan dikatakan Toni, seperti dilansir SumbawaNews.Com sebelumnya, kasus aksi penipuan dengan modus membeli arisan nomor cantik seperti yang terjadi di KSB, bukanlah kasus kecil. Hal itu bisa dilihat dari total kerugian yang ditimbulkan mencapai puluhan milyard. Dan korbanya nyaris 80 persen masyarakat KSB.
Kepada aparat Kepolisian disarankan Toni, harus benar-benar memiliki komitmen untuk mampu menjawab keraguan dari para korban demi penegakan supremasi hukum di wilayah Pariri Lema Bariri (KSB).
''ini mungkin berat, tapi saya yakin aparat Kepolisian memiliki cara untuk mampu menangani kasus ini. Dan kami sangat menentang jika ada oknum Polisi yang ingin bermain dalam persoalan penanganan kasus ini,''ujarnya seraya kembali mengingatkan jika penyidik tidak serius maka tidak menutup kemungkinan dirinya bersama beberapa LSM pendukung lainnya akan melayangkan surat resmi ke Mabes Polri dengan dilampirkan sejumlah fakta hasil temuan dilapangan. (ian)
sumber : sumbawanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar