Selamat Datang di Halaman Blog Polres Sumbawa Barat | Link ke polri.go.id | Telah launching sms dan telephone pengaduan masyarakat di nomor 081915998885 sehingga bagi anda yang memiliki informasi kriminal silakan sms ke nomor tsb dan akan segera kami tindak lanjuti. Hubungi kami untuk informasi tempat - tempat vital di KSB | Gabung di Facebook Polres Sumbawa Barat "ANGGOTA POLRES KSB" untuk mendapatkan berita dan informasi kegiatan terbaru di wilayah hukum Polres Sumbawa Barat

Senin, 28 Februari 2011

Kongres Rakyat Sumbawa Desak Pembentukan Propinsi Pulau Sumbawa

Sumbawa - Sedikitnya lima ribu orang warga lima kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa menggelar kongres rakyat. Mereka mendesak Presiden SBY menyetujui usulan pembentukan Propinsi Pulau Sumbawa dan mewujudkannya pada tahun ini juga.
Kongres rakyat berlangsung di Lapangan Karato, Sumbawa Besar, NTB, Minggu (27/2/2011) Sejumlah anggota DPR dan DPD asal NTB serta seluruh bupati dan wali kota se Pulau Sumbawa hadir. Namun tak satupun pejabat Provinsi NTB yang hadir, termasuk Gubernur M Zainul Majdi.
Kongres menyatakan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa tahun ini merupakan keharusan. Sekelompok mahasiswa di hadapan kongres juga menjanjikan akan mendatangi Istana, untuk menuntut persetujuan dari Presiden SBY.
"Moratorium pemekaran wilayah yang dinyatakan presiden itu hanya himbauan, bukan keputusan. Presiden harus setujui provinsi ini sebagai daerah otonom baru," kata anggota Komisi II DPR RI, Harun Alrasyid, dalam orasinya.
Ketua Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa, Siti Maryam Salahuddin mengatakan pembentukan daerah otonom baru adalah bagian dari amanat konstitusi. "Apa salahnya jika kami menuntut kesempatan untuk mengurus diri sendiri?" ujarnya.
Menurut dia seluruh persyaratan teknis dan administrasi untuk pembentukan propinsi baru telah dipenuhi demikian juga untuk ketersediaan SDM-nya. Rapat DPRD NTB juga telah menyetujui pembentukan provinsi ini.
Menurut rencana Senin besok, anggota Komisi II DPR RI dan seluruh bupati wali kota akan meminta rekomendasi Gubernur NTB di Mataram. Sementara awal Maret ini Komisi II DPR mengagendakan rapat dengar pendapat.
Kongres rakyat juga sempat berlangsung panas, saat mahasiswa tidak diberikan kesempatan orasi di atas panggung. Sempat terjadi saling ancam diantara sesama kelompok mahasiswa.
Menjelang kongres usai, dua remaja wanita juga berkelahi di area kongres. Keduanya rupanya berebutan ingin berfoto dengan salah seorang mantan finalis kontes dangdut di salah satu televisi swasta nasional.
Beruntung aparat keamanan sigap, sehingga perkelahian dua ABG itu tak menjadi keributan meluas.
(lh/lh)

sumber : detiknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar