RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terbakar, kemarin, sekitar pukul 14.45 Wita. Seluruh pasien pun dievakuasi ke sejumlah rumah sakit lainnya.
Saat kejadian, seorang pasien, Amaq Sajim, 55, asal Praya, Lombok Tengah, meninggal dunia. "Beliau meninggal bukan karena terbakar, tapi akibat sakit jantung," kata H Mawardi, Direktur RSUD Mataram, kepada wartawan di sekitar lokasi kebakaran.
Ia mengatakan, sebanyak 342 pasien dievakuasi di tujuh rumah sakit yang ada di Kota Mataram, termasuk di Praya, Lombok Tengah, dan di RS Tripat Kabupaten Lombok Barat. Api meluluhlantakkan ruangan no 23, tempat peralatan CT scan satu-satunya di Mataram yang baru setahun dioperasikan.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh bersama Kapolres Mataram Ajun Komisaris Besar I Nyoman Sukena tampak berada di lokasi kejadian. Namun, keduanya belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebakaran. Menurut Sukena, penyelidikan baru dapat dilakukan setelah api dipadamkan. "Setelah itu baru kita datangkan tim forensik dari Denpasar, Bali, dan mungkin tiba malam ini," ujarnya.
Dikatakannya, penyelamatan pasien dilakukan dengan lancar, termasuk mengamankan sejumlah tabung oksigen. Sebagian besar dokumen, termasuk yang menyangkut keuangan, sudah diamankan. (YR/N-4)
sumber : mediaindonesia.com
Saat kejadian, seorang pasien, Amaq Sajim, 55, asal Praya, Lombok Tengah, meninggal dunia. "Beliau meninggal bukan karena terbakar, tapi akibat sakit jantung," kata H Mawardi, Direktur RSUD Mataram, kepada wartawan di sekitar lokasi kebakaran.
Ia mengatakan, sebanyak 342 pasien dievakuasi di tujuh rumah sakit yang ada di Kota Mataram, termasuk di Praya, Lombok Tengah, dan di RS Tripat Kabupaten Lombok Barat. Api meluluhlantakkan ruangan no 23, tempat peralatan CT scan satu-satunya di Mataram yang baru setahun dioperasikan.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh bersama Kapolres Mataram Ajun Komisaris Besar I Nyoman Sukena tampak berada di lokasi kejadian. Namun, keduanya belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebakaran. Menurut Sukena, penyelidikan baru dapat dilakukan setelah api dipadamkan. "Setelah itu baru kita datangkan tim forensik dari Denpasar, Bali, dan mungkin tiba malam ini," ujarnya.
Dikatakannya, penyelamatan pasien dilakukan dengan lancar, termasuk mengamankan sejumlah tabung oksigen. Sebagian besar dokumen, termasuk yang menyangkut keuangan, sudah diamankan. (YR/N-4)
sumber : mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar