Warga Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat, gempar, Senin (11/7) sore. Mereka amat terkejut dengan sebuah ledakan hebat yang terdengar hingga radius dua kilometer. Mencemaskan, karena sumber ledakan diduga berasal dari Pondok Pesantren Khilafa Umar bin Khattab.
Celakanya, sampai pukul 20.00 WITA, kepolisian belum bisa mendekati ponpes. Alhasil sampai kini belum diketahui ada atau tidak korban dalam insiden itu. Polisi tak berani mendekati ponpes karena para santri lebih dulu membentuk barikade.
Kepolisian, tokoh masyarakat, dan sejumlah wartawan cuma bisa memantau situasi dari luar ponpes. Beberapa warga mengatakan, ledakan terdengat sekitar pukul 15.00 WITA. Warga yang bermukim sekitar 50 meter dari ponpes mencium bau korek api sesaat setelah ledakan.
Ponpes Khilafiah Umar bin Khattab diketahui sebagai tempat Muhammad Sya`ban menuntut ilmu agama. Sya`ban menjadi "terkenal" setelah terbukti membunuh seorang polisi, 30 Juni silam.(ICH)
sumber : metrotvnews.com
Celakanya, sampai pukul 20.00 WITA, kepolisian belum bisa mendekati ponpes. Alhasil sampai kini belum diketahui ada atau tidak korban dalam insiden itu. Polisi tak berani mendekati ponpes karena para santri lebih dulu membentuk barikade.
Kepolisian, tokoh masyarakat, dan sejumlah wartawan cuma bisa memantau situasi dari luar ponpes. Beberapa warga mengatakan, ledakan terdengat sekitar pukul 15.00 WITA. Warga yang bermukim sekitar 50 meter dari ponpes mencium bau korek api sesaat setelah ledakan.
Ponpes Khilafiah Umar bin Khattab diketahui sebagai tempat Muhammad Sya`ban menuntut ilmu agama. Sya`ban menjadi "terkenal" setelah terbukti membunuh seorang polisi, 30 Juni silam.(ICH)
sumber : metrotvnews.com
harusnya polisi bertindak ..tegas dan berani mendobrag brigade ponpes....jangan takut dengan masa...kalau perlu ponpes tutup dengan paksa...karena sudah mengganggu ke stabilan ...NKRI...tutup Pnpes karena sudah terbukti...mengkader teroris baru ..dengan dalil agama...maju terus kepolisisan NKRI...
BalasHapus