Sikap represif aparat Polda NTB dalam menangani aksi demontrasi menuntut pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) yang memakan korban 8 mahasiswa terluka mendapat reaksi dari Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S).
Sekjen KP3S Mataram, H. Salim menyayangkan sikap jajaran polda NTB sehingga jatuhnya korban dari kalangan mahasiswa. "Mereka para mahasiswa ingin menyuarakan aspirasinya karena selama ini merasa dibohongi oleh Gubernur NTB." jelas Salim.
Menurut Salim, banyak pendekatan lain yang bisa dilakukan oleh aparat Polda NTB sehingga tidak timbul korban seperti kejadian yang terjadi didepan Kantor Gubernur NTB, Jum'at (15/7) siang.
Kecaman keras juga datang dari Sekretaris KP3S Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Benny Tanaya. Menurut Benny aksi yang melukai 8 mahasiswa ini sudah diskenariokan sejak awal oleh aparat yang bertugas dilapangan.
"Atas kejadian itu, kami meminta Kapolda NTB untuk bertanggung dan bersikap cerdas untuk mengusut oknum-oknum Polda NTB yang bertindak represif." pinta Benny.
Benny juga mengancam Gubernur NTB Dr.TGB.Zainul Majdi jika tetap kukuh tidak merekomendasikan pembentukan PPS, maka gelombang massa yang lebih besar akan mengepung Mataram.
Senada dengan Salim dan Benny, wakil Ketua KP3S Jakarta H. Amir Jawas mengutuk keras sikap aparat Polda NTB dalam menangani aksi unjuk rasa.
"Aksi ini tidak akan menyurutkan niat KP3S untuk pembentukan PPS, malah kami berencana akan memblokir pelabuhan Pototano." terang Amir. (sn01)
sumber : sumbawanews.com
Sekjen KP3S Mataram, H. Salim menyayangkan sikap jajaran polda NTB sehingga jatuhnya korban dari kalangan mahasiswa. "Mereka para mahasiswa ingin menyuarakan aspirasinya karena selama ini merasa dibohongi oleh Gubernur NTB." jelas Salim.
Menurut Salim, banyak pendekatan lain yang bisa dilakukan oleh aparat Polda NTB sehingga tidak timbul korban seperti kejadian yang terjadi didepan Kantor Gubernur NTB, Jum'at (15/7) siang.
Kecaman keras juga datang dari Sekretaris KP3S Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Benny Tanaya. Menurut Benny aksi yang melukai 8 mahasiswa ini sudah diskenariokan sejak awal oleh aparat yang bertugas dilapangan.
"Atas kejadian itu, kami meminta Kapolda NTB untuk bertanggung dan bersikap cerdas untuk mengusut oknum-oknum Polda NTB yang bertindak represif." pinta Benny.
Benny juga mengancam Gubernur NTB Dr.TGB.Zainul Majdi jika tetap kukuh tidak merekomendasikan pembentukan PPS, maka gelombang massa yang lebih besar akan mengepung Mataram.
Senada dengan Salim dan Benny, wakil Ketua KP3S Jakarta H. Amir Jawas mengutuk keras sikap aparat Polda NTB dalam menangani aksi unjuk rasa.
"Aksi ini tidak akan menyurutkan niat KP3S untuk pembentukan PPS, malah kami berencana akan memblokir pelabuhan Pototano." terang Amir. (sn01)
sumber : sumbawanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar