Selamat Datang di Halaman Blog Polres Sumbawa Barat | Link ke polri.go.id | Telah launching sms dan telephone pengaduan masyarakat di nomor 081915998885 sehingga bagi anda yang memiliki informasi kriminal silakan sms ke nomor tsb dan akan segera kami tindak lanjuti. Hubungi kami untuk informasi tempat - tempat vital di KSB | Gabung di Facebook Polres Sumbawa Barat "ANGGOTA POLRES KSB" untuk mendapatkan berita dan informasi kegiatan terbaru di wilayah hukum Polres Sumbawa Barat

Sabtu, 03 Oktober 2015

Maluk,Sumbawa Barat
     
         "Tak Ada Biaya Pasutri ini membiarkan kepala anaknya semakin membengkak"
Berdasarkan informasi dari  Bhabinkamtibmas disela-sela pengamanan Kampanye salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati KSB saya menyempatkan diri untuk melihat kondisi bayi penderita hydrocephalus yang kabarnya dibiarkan begitu saja karena keterbatasan biaya orang tuanya. Bayi bernama lengkap Muhammad Akbar Pratama sejak lahir sekitar  9 bulan yang lalu sudah diberikan cobaan yang begitu besar oleh Tuhan yaitu Penyakit hydrocephalus. Terlahir dari seorang bapak yang bekerja di PT Matano SubCont PT NNT ( Newmont Nusa Tenggara ) dan seorang ibu yang kesehariannya di habiskan di Dapur tak membuat bayi tersebut mendapatkan penanganan yang seharusnya dan dibiarkan begitu saja atas penyakit yang dideritanya dan terbilang cukup serius ini.
berdasarkan keterangan dari orang tua bayi penderita hydrocephalus tersebut "sebelumnya bayi malang tersebut pernah coba dibawa kepuskesmas dan spesialis anak yang ada di Sumbawa Barat,dan atas dasar rujukan dari puskesmas dan dokter spesialis anak orang tua bayi tersebut mencoba membawa anaknya ke Risa Klinik Mataram dengan bermodalkan BPJS,setibanya di Risa Klinik orang tua bayi tersebut diberikan rujukan lagi ke RSUP NTB,dari RSUP NTB diberikan surat rujukan lagi ke RSU Mataram dan sesampainya di RSU Mataram dikembalikan lagi ke RSUP NTB dan disitulah orang tua bayi tersebut mendapatkan penjelasan tentang Fasilitas Kesehatan yang bisa didapatkan dari kartu BPJS yang dibawa tersebut tidak cukup untuk membiayai operasi penderita hydrocephalus. Sampai kapan kejadian-kajadian seperti ini akan terus terjadi di Negeri kita tercinta ini,bukankah BPJS bersifat gotong royong dan setahu kita gotong royong tidak pernah membedakan apa yang akan kita gotong royongkan dan dengan siapa kita akan bergotong royong.
hingga berita ini dimuat PT Matano tempat bapak dari bayi malang tersebut bekerja belum bisa di konfirmasi mengenai apa tindakan yang akan di ambil sementara kepala dari bayi malang tersebut tidak bisa diperintahkan untuk berhenti membesar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar