Seorang pria bujang, sebut saja namanya BAJANG yg lahir di Lombok Timur dari keluarga yg miskin, tempat tinggalpun dia tidak punya, dia masih menumpang di rumah Pak De, kakak dari Bapaknya.
BAJANG adalah satu - satunya harapan dari orang tuanya. Ketika dia berumur 7 tahun sudah waktunya untuk masuk ke Sekolah Dasar namun uang untuk membeli seragam sekolah BAJANG, orang tuanya tidak punya. Orang tuanya berusaha keras mencari uang, minjam ke tetangga, karib kerabat terdekat sampai terjauh. namun tak juga kunjung mendapatkan uang yang hanya sekedar untuk membeli seragam Sekolah Dasar.
BAJANG adalah satu - satunya harapan dari orang tuanya. Ketika dia berumur 7 tahun sudah waktunya untuk masuk ke Sekolah Dasar namun uang untuk membeli seragam sekolah BAJANG, orang tuanya tidak punya. Orang tuanya berusaha keras mencari uang, minjam ke tetangga, karib kerabat terdekat sampai terjauh. namun tak juga kunjung mendapatkan uang yang hanya sekedar untuk membeli seragam Sekolah Dasar.
Ibu Bapak BAJANG hampir putus asa untuk menyekolahkan anaknya karena biaya untuk membeli seragam sekolah yg tidak ada, namun karena kerja keras kedua org tuanya akhirnya BAJANG mendapatkan seragam sekolah walaupun bekas. pemberian dari tetangga yg mau berbaik hati.
Di sekolah, BAJANG termasuk anak yg rajin dan pandai. Dia tergolong siswa 10 besar, selain belajar di sekolah BAJANG juga belajar di rumah. Orang Tuanya selalu membimbing belajar baik ilmu sosial dan ilmu agama, hampir tiap hari kegiatan BAJANG tidak ada yg kosong, baik dengan membantu org tuanya, belajar tuk mengulang materi yg dari sekolah bahkan belajar tuk materi besok pagi disekolah tidak lupa malamnya BAJANG belajar Ilmu Agama.
Ketika BAJANG hendak lulus SD, Alhamdulillah Orang Tua BAJANG mendapatkan pekerjaan yg gajinya lumayan untuk biaya sehari - hari dan untul biaya Sekolah BAJANG. Orang Tua BAJANG selalu menekankan BAJANG tuk menjadi org yg berilmu dgn rajin belajar. Dengan gaji yg sederhana itulah BAJANG tumbuh dewasa dan menjadi pria yg BIJANTA (Bijaksana Jantan dan Tampan)
Setelah lulus Perguruan Tinggi, BAJANG mencoba pendaftaran Sebagai Pegawai Negeri. Nasib baik ada di tangan BAJANG, dengan sekali mendaftar BAJANG langsung diterima. Hingga sekarang dia bisa membuatkan rumah untuk Orang Tuanya dan Orang Tua BAJANG tidak lagi bekerja, bahkan berkat ilmunya, BAJANG disegani di kampungnya begitu juga dengan org tuanya.. Sekarang BAJANG hidup bahagia dengan kedua Orang Tuanya dan sebentar lagi BAJANG akan menikah dengan wanita pilihanya. Dengan kisah tersebut kiranya bisa menyentuh hati kita untuk menuntut ilmu dengan sungguh - sungguh....
Seperti yang diriwayatkan dalam hadist :
مَنْ اَرَ ادَ الـدُّ نْــيَافَـعَـلَـيْـهِ بِـالْـعِـلْمِ، وَمَنْ اَرَ ادَ الأخِرَ ةَ فَـعَـلَــيْـهِ بِـالْـعِـلْمِ وَ مَنْ اَرَ ادَ هُـمَـا فَــعَــلَــيْــهِ بـِا لْـعِـلْـــمِ
“Barangsiapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan urusan Dunia. Wajib ia memiliki ‘ilmu nya. Dan barangsiapa yang ingin (bahagia di) Akhirat. Wajib ia memiliki ‘ilmunya. Dan barangsiapa yang meng inginkan ke dua-duanya. Wajib pula ia memiliki ‘ilmu kedua-duanya”. (Dalam batas-batas yang diridhoi Allah)
(H.R. Al-Buhori dan Muslim)
by Emank
Tidak ada komentar:
Posting Komentar